Ilmuwan Sebar Pelampung ke Laut Ini Perkirakan Tsunami
Ilmuwan baru-baru ini menyebarkan pelampung sensor tsunami di laut pada dua titik dekat landas kontinen barat Florida di Teluk Meksiko. Mereka berharap upaya ini bisa membantu peningkatan sistem peringatan tsunami masa depan bagi warga yang paling rentan terdampak.
Pelampung tersebut merupakan bagian dari sistem Pelampung Bawah Air Dangkal untuk Geodesi (Shallow Underwater Buoy for Geodesy/SUBGEO). Sistem ini merupakan hasil kemitraan penelitian antara Sekolah Geosains University of South Florida (USF), College of Marine Science (CMS) AS, dan kolaborator internasional.
Pemantau Gerakan Tsunami
Peneliti menjelaskan, sistem pelampung sensor tsunami ini berangkat dari kebutuhan untuk memantau dan memperkirakan gempa bumi di perairan pantai yang dangkal.
Sistem SUBGEO dirancang untuk mengukur gerakan dasar laut. Contohnya seperti proses regangan dan pelepasan pada kedalaman kurang dari 198 meter di zona subduksi, tempat gempa bumi dan tsunami paling sering terjadi.
Sistem SUBGEO menggunakan global positioning system (GPS) untuk mengukur perpindahan horizontal dan vertikal dasar laut hingga akurasi 1-2 cm. Tingkat presisi ini memungkinkan pengumpulan data penting yang dapat membantu memprediksi kejadian beberapa bulan atau tahun sebelumnya.
Lokasi Uji Coba Pelampung Sensor Tsunami
Dua lokasi di landas kontinen barat Florida di Teluk Meksiko tempat penyebaran pelampung sensor, tidak rentan terhadap gempa bumi dan tsunami. Namun, peneliti menilai area tersebut adalah tempat pengujian yang tepat sebelum pelampung dipakai di lokasi yang lebih aktif secara seismik di seluruh dunia.
Ilmuwan peneliti di Ocean Circulation Lab di CMS, Jay Law, menjelaskan dasar laut di landas kontinen barat Florida, termasuk Teluk Tampa, pada dasarnya statis. Namun, kondisinya justru lebih pas untuk uji coba pelampung sensor tsunami.
"Tujuan dari penerapan ini adalah untuk menguji keakuratan sistem GPS di tempat yang minim kebisingan latar belakang. Dengan cara ini, kita dapat melihat seberapa besar pergerakan pelampung disebabkan oleh gelombang dan proses laut lainnya, dan ini menentukan keakuratan sistem dalam mengukur pergerakan dasar laut," ucapnya, dilansir situs resmi USF.
Sistem SUBGEO pertama memiliki panjang 30 meter. Pelampung ini menjulang setinggi 9 meter di atas permukaan air. Setelah diuji di Teluk Tampa dekat Egmont Key, Florida pada 2018, peneliti kini memasangnya lagi di lepas pantai Florida pada kedalaman 19 meter.
Sementara itu, pelampung berkabel tambahan dibuat di CMS. Pelampung ini bisa mengukur perubahan dasar laut di perairan yang lebih dalam. Sistem yang lebih besar ini dipasang di lepas pantai Teluk Meksiko dengan kedalaman 65 meter.
Pelampung-pelampung ini akan dipasang selama minimal 24 bulan. Hasil pemantauannya akan dipakai untuk meningkatkan sistem pelampung sensor yang akan dipakai di zona subduksi sebenarnya.
"Kami harap penerapan sistem SUBGEO nantinya bisa dipakai untuk menyelamatkan nyawa warga pesisir di penjuru dunia," tutur Tim Dixon, Distinguished University Professor, the USF School of Geosciences dan principal investigator proyek ini.
0 Response to "Ilmuwan Sebar Pelampung ke Laut Ini Perkirakan Tsunami"
Posting Komentar