Mental baja Fajar/Rian jadi kunci pada laga perdana Kejuaraan Dunia

 Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menunjukkan mental baja yang membawa mereka selamat dari tekanan pada laga perdana Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Adidas Arena, Paris, Prancis, Selasa.

Unggulan keempat itu harus melewati pertarungan ketat tiga gim pada babak kedua sebelum menundukkan wakil Hong Kong Hung Kuei Chun/ Lui Chun Wai dengan skor 14-21, 21–11, 22-20. Pada gim penentuan, Fajar/Rian bahkan sempat menghadapi match point, sebelum akhirnya mampu membalikkan keadaan.

“Lawan bermain sangat confident, nothing to lose, tanpa beban, dan beberapa kali serangan mereka tidak bisa kami kembalikan. Gim kedua kami berusaha menguasai bola depan dan akhirnya bisa menang cukup jauh,” ujar Fajar dalam keterangan resmi PP PBSI.

Pada gim penentuan, Fajar/Rian sempat tertinggal 16-20. Namun, mereka berhasil bangkit dengan strategi berbeda.

“Kami sebenarnya sudah pasrah, tapi tetap mencoba, salah satunya dengan flick service ke pemain yang tinggi, dan itu berhasil dapat dua poin. Saya juga banyak main di depan, Rian di belakang, jadi tidak banyak memberikan ruang lawan menyerang di poin-poin kritis,” kata Fajar menambahkan.

Rian mengungkapkan laga pertama di turnamen besar memang selalu penuh tantangan.

“Ini pertandingan pertama setelah terakhir di Indonesia Open, jadi touch dan suasana pertandingan masih belum dapat karena tetap berbeda antara latihan dan pertandingan. Saya berharap setelah laga ini performa bisa lebih baik lagi,” katanya.

Dengan kemenangan tersebut, Fajar/Rian melaju ke babak 16 besar. Mereka akan menghadapi ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi mengalahkan Malik Bourakkadi/Kenneth Neumann asal Jerman dua gim langsung 21-15, 21-11.

“Pastinya lawan siapa pun kami harus fight dan tidak boleh lengah karena kejutan bisa terjadi di kejuaraan ini. Semoga setelah kemenangan krusial ini, permainan kami bisa lebih baik lagi,” ujar Fajar.